ChatGPT Bangkit, Bos Twitter Elon Musk: Kecerdasan Buatan Akan Menjadi Ancaman Bagi Umat Manusia

Elon Musk baru-baru ini memperingatkan tentang perkembangan kecerdasan buatan (AI) melalui akun Twitter-nya.

Mengingat kemajuan ChatGPT yang terus meningkat, Presiden Twitter khawatir bahwa pengembangan kecerdasan buatan yang tidak terkendali berpotensi mengancam umat manusia.

Karena itu, miliuner itu meminta pemerintah segera membangun jaring pengaman atau pagar pengaman, berkat kepopuleran ChatGPT dan lainnya.

Pernyataan itu diumumkan oleh kepala Twitter, Tesla, dan SpaceX saat secara virtual menghadiri pertemuan puncak pemerintah dunia di Dubai.

Menurut balitteknologikaret.co.id, Elon Musk berkata, “Kecerdasan buatan adalah salah satu ancaman terbesar bagi masa depan peradaban. Tetapi AI memiliki pro dan kontra. Teknologi ini memiliki potensi dan kemampuan yang besar, tetapi juga risiko yang besar.”

Pernyataan Elon Musk sangat menarik karena ia ikut mendirikan perusahaan OpenAI yang berada di balik pengembangan ChatGPT.

“Misalnya, penemuan dalam fisika nuklir telah mengarah pada pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir serta bom nuklir,” katanya.

Komentar Musk muncul ketika para kritikus mulai mempertanyakan kekurangan ChatGPT, seperti potensinya untuk menandai informasi atau penipuan yang meragukan.

Baru-baru ini, Elon Musk menegaskan kembali rencananya untuk mundur sebagai ketua dewan di Twitter. Sebagai referensi, presiden Tesla resmi menjadi ketua Twitter setelah mengambil alih perusahaan pada akhir tahun lalu.

Rencana Elon Musk untuk mundur sebagai CEO Twitter diumumkan pada acara World Government Summit di Dubai. Dihubungkan melalui video call, dia mengatakan akhir tahun 2023 adalah waktu yang tepat.

Namun sebelum mengundurkan diri, dia masih perlu menstabilkan perusahaan dan memastikan Twitter sehat secara finansial, seperti dilansir Bloomberg melalui GSM Arena pada Kamis, 16 Februari 2023.

“Saya pikir akhir tahun adalah saat yang tepat untuk mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan,” katanya. Ini bukan pertama kalinya Elon Musk mengumumkan rencana untuk mundur sebagai CEO Twitter.

Karena itu, para miliarder saat ini aktif mencari pengganti diri mereka sendiri. Pada saat yang sama, dia bekerja keras untuk menjaga stabilitas perusahaan.

Sebelumnya, pada Desember 2022, Elon Musk sudah mengumumkan akan mundur sebagai CEO Twitter. Hal itu diungkapkannya setelah melakukan survei tentang nasib posisinya di dalam perusahaan.

Dalam surveinya, banyak netizen menginginkan dia mundur dari kepemimpinan Twitter, dengan 57,5% pengguna mengatakan ya.

Sedangkan 42,5% menjawab ‘tidak’. Lebih dari 17,5 juta suara memenuhi surat suara Elon Musk.

Namun, tampaknya pemilik media sosial Elon Musk masih akan memiliki kendali langsung atas platform tersebut. Hal itu diungkapkan CEO Tesla dalam cuitannya pada Selasa (21 Desember 2022).

“Begitu saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk mengambil alih, saya akan berhenti menjadi CEO! Setelah itu, saya akan menjalankan tim perangkat lunak dan server,” kata Musk.

Elon Musk dikenal sering membuat sejumlah keputusan kontroversial sejak memiliki Twitter. Dari memecat sebagian besar staf mereka hingga menangguhkan akun beberapa jurnalis.

Tampaknya memahami persyaratan ini, dia bahkan membuat jajak pendapat Twitter yang menanyakan pendapat pengguna tentang apakah dia harus mundur sebagai presiden perusahaan.

Elon Musk menulis di Twitter, “Haruskah saya mundur sebagai presiden Twitter? Saya akan mengikuti hasil jajak pendapat ini.”

Jajak pendapat publik ini tampaknya mengkonfirmasi tweet sebelumnya dari Elon Musk. Dia menulis dalam tweet bahwa Twitter akan memberikan suara pada perubahan politik besar di masa depan.

“Akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar mulai sekarang. Maaf, ini tidak akan pernah terjadi lagi,” tulis ElonMusk.